Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Titip Ibuku ya Allah

Monday 10 March 2008


" Nak, bangun... udah adzan subuh. Sarapanmu udah ibu siapin di meja..."

Tradisi ini sudah berlangsung 20 tahun, sejak pertama kali aku bisa mengingat. Kini usiaku sudah kepala 3 dan aku jadi seorang karyawan disebuah Perusahaan Tambang, tapi kebiasaan Ibu tak pernah berubah.

" Ibu sayang... ga usah repot-repot Bu, aku dan adik-adikku udah dewasa" pintaku pada Ibu pada suatu pagi. Wajah tua itu langsung berubah. Pun ketika Ibu mengajakku makan siang di sebuah restoran. Buru-buru kukeluarkan uang dan kubayar semuanya. Ingin kubalas jasa Ibu selama ini dengan hasil keringatku. Raut sedih itu tak bisa disembunyikan.

Kenapa Ibu mudah sekali sedih ? Aku hanya bisa mereka-reka, mungkin sekarang fasenya aku mengalami kesulitan memahami Ibu karena dari sebuah artikel yang kubaca ... orang yang lanjut usia bisa sangat sensitive dan cenderung untuk bersikap kanak-kanak ..... tapi entahlah.... Niatku ingin membahagiakan malah membuat Ibu sedih. Seperti biasa, Ibu tidak akan pernah mengatakan apa-apa...

Suatu hari kuberanikan diri untuk bertanya,

"Bu, maafin aku kalau telah menyakiti perasaan Ibu. Apa yang bikin Ibu sedih?" Kutatap sudut-sudut mata Ibu, ada genangan air mata di sana.

Terbata-bata Ibu berkata: "Tiba-tiba Ibu merasa kalian tidak lagi membutuhkan Ibu. Kalian sudah dewasa, sudah bisa menghidupi diri sendiri. Ibu tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian, Ibu tidak bisa lagi jajanin kalian. Semua sudah bisa kalian lakukan sendiri"

Ah, Ya Allah, ternyata buat seorang Ibu .. bersusah payah melayani putra-putrinya adalah sebuah kebahagiaan.

Satu hal yang tak pernah kusadari sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karena kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing.

Diam-diam aku bermuhasabah. .. Apa yang telah kupersembahkan untuk Ibu dalam usiaku sekarang? Adakah Ibu bahagia dan bangga pada putera putrinya? Ketika itu kutanya pada Ibu, Ibu menjawab,

"Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada Ibu. Kalian tumbuh sehat dan lucu ketika bayi adalah kebahagiaan. Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat Ibu. Kalian berprestasi di pekerjaan adalah kebanggaan buat Ibu. Setelah dewasa, kalian berprilaku sebagaimana seharusnya seorang hamba, itu kebahagiaan buat Ibu. Setiap kali binar mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan di situlah kebahagiaan orang tua."
Lagi-lagi aku hanya bisa berucap,"Ampunkan aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang kuberikan kepada Ibu. Masih banyak alasan ketika Ibu menginginkan sesuatu."

Betapa sabarnya Ibuku melalui liku-liku kehidupan. Sebagai seorang wanita karier seharusnya banyak alasan yang bisa dilontarkan Ibuku untuk "cuti" dari pekerjaan rumah atau menyerahkan tugas itu kepada pembantu.
Tapi tidak! Ibuku seorang yang idealis. Menata keluarga, merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang ibu yang takkan bisa dilimpahkan kepada siapapun. Pukul 3 dinihari Ibu bangun dan membangunkan kami untuk tahajud. Menunggu subuh Ibu ke dapur menyiapkan sarapan sementara aku dan adik-adik sering tertidur lagi...
Ah, maafin kami Ibu ... 18 jam sehari sebagai "pekerja" seakan tak pernah membuat Ibu lelah.. Sanggupkah aku ya Allah?

" Nak... bangun nak, udah azan subuh .. sarapannya udah Ibu siapin dimeja.. "
Kali ini aku lompat segera.. kubuka pintu kamar dan kurangkul Ibu sehangat mungkin, kuciumi pipinya yang mulai keriput, kutatap matanya lekat-lekat dan kuucapkan,

" Terimakasih Ibu, aku beruntung sekali memiliki Ibu yang baik hati, ijinkan aku membahagiakan Ibu...".
Kulihat binar itu memancarkan kebahagiaan. .. Cintaku ini milikmu, Ibu... Aku masih sangat membutuhkanmu. .. Maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan buat dirimu..

Sahabat.. tidak selamanya kata sayang harus diungkapkan dengan kalimat "aku sayang padamu... ", namun begitu, Rasulullah saw menyuruh kita untuk menyampaikan rasa cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karena Allah.

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita ... Ibu dan ayah walau mereka tak pernah meminta dan mungkin telah tiada.
Percayalah.. . kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

(Ini entah tulisan siapa, dikirim ke e-mailku oleh seorang teman, bila penulisnya baca disini mohon tidak keberatan. Mudah-mudahan banyak orang dapat mengambil faedah..)


[get this widget]

SAMBUTAN HANGAT LIMA BELAS MENIT

Friday 7 March 2008

Saya keluar dari Bandara Internasional O'Hare di kota Chicago dan bergegas menuju taxi yang sudah menunggu. Saya disambut dengan seorang sopir taxi dengan janggut lebat, memakai topi baseball dan tangan kekar bertato.

Ketika meleparkan kopor saya ke dalam bagasi mobil, dia membaca kartu nama yang ditempel di kopor dan berkata, "Anda dokter apa?"

"Dokter hewan," jawab saya. Segera, wajahnya yang kaku mencair berubah menjadi sebuah senyuman. Hal ini selalu dihadapi oleh dokter hewan, karena orang-orang senang membicarakan hewan piaraan mereka.

Pintu ditutup, dia mengoper gigi mobil dan membuka percakapan, "Istri saya mengklaim kalau saya lebih mencintai Missy anjing pudel saya, lebih daripada mencintainya. Dia ingin agar saya menyambut dia seperti saya menyapa Missy. Tapi dokter, hal itu tidak mungkin dilakukan. Anda tahu, ketika saya pulang setelah seharian berada di kursi mobil, begitu lelah, saya membuka pintu rumah dan ada dua yang menyambut saya, yaitu Ma, istri saya dan Missy. Wajah Ma sangat kusut dan siap melampiaskan semua amarahnya. Sebaliknya, Missy yang ada disampingnya, sibuk menggoyangkan ekor dan tubuhnya, sangat gembira dan tidak sabar untuk menemui saya - senyumnya sangat lebar. Sekarang coba dokter pikirkan, siapa yang
pertama kali akan saya dekati?"

Saya menganggukkan kepala menyetujui pendapatnya karena saya sangat memahami situasi yang dihadapinya. Dia mencintai istrinya, tapi dia hanya butuh kesempatan untuk menerima lima belas menit sambutan hangat dari Missy anjing pudelnya.

Setiap orang menginginkan sambutan hangat saat pulang ke rumah. Dan para pemilik hewan piaraan selalu mendapat lima belas menit sambutan hangat saat pulang ke rumah - bahkan saat kembali dari kamar sebelah.

Beberapa hari setelah bertemu dengan sopir taksi di Chicago, saya pulang. Saya sangat lelah setelah perjalanan panjang ini dan sangat rindu bertemu keluarga saya.

Dalam perjalanan pulang saya mengintip dari jendela mobil, mencari-cari orang-orang yang saya cintai. Dua anak saya, Mikkel dan Lex yang walaupun sangat dengat dengan ayahnya, tetapi saya tidak melihat wajahnya mengintip di jendela menyambut saya. Atau bahkan istri tercinta saya, Teresa, sangat mustahil membayangkan seperti kejadian yang ada di film, berlari dengan gerak lambat melintasi halaman rumah dengan tangan terbuka untuk siap untuk memeluk.

Tetapi saya tidak kecewa. Saya tahu masih punya yang saya inginkan, yaitu dua pahlawan saya yang setia, Scooter, anjing fox terrier dan Sirloin, anjing labrador retriever warna hitam legam.

Begitu saya sampai depan pagar, Sirloin dan Scooter sudah ribut tidak sabar untuk menjemput saya. Mata mereka berbinar-binar gembira dan mengibas-ngibaskan ekor dengan lincah.

Apakah ini hanya sebuah kebiasaan rutin atau sambutan tulus untuk saya?
Apakah kemudian saya diam saja, acuh tak acuh, atau bahkan tidak memperdulikannya?

Kenyataannya, saya melupakan semua aturan itu. Saya segera keluar mobil dan tidak sabar bergegas memeluk Scooter dan Sirlon dengan bulu-bulu lembutnya.

Saya menerima sambutan hangat mereka dengan membuang semua basa-basi dan aturan protokoler. Saya menjadi diri sendiri, yang kelebihan berat badan, dengan kepala pening, kelelahan karena perjalanan panjang - semua itu sama sekali tidak menjadi masalah. Scooter dan Sirloin datang dengan membawa pertolongan emosional dan membiarkan saya merasakan kehangatan sambutan serta keceriaannya dalam waktu yang benar-benar saya butuhkan. Saya sungguh puas dengan penyambutan mereka.

Saya senang meluangkan saat-saat pribadi di rumah saya sendiri. Saya tersenyum dan menaikkan suara saya satu oktaf dan berseru, "Sirloin, kamu gagah sekali ya?" dan "Scooter,kamu hari ini tidak bandel khan? Kamu cantik sekali!"

Mereka menanggapi dengan menggoyangkan tubuhkan gembira, dan menggelayutkan serta berputar-putar diantara kaki saya. Saya merasa mendapat aliran tenaga baru. Kegembiraan saya pulih ketika melihat tingkah mereka memberikan sambutan hangat. Ya, saya senang sekali bisa pulang kembali!

Setelah itu saya menapaki anak tangga masuk ke dalam rumah untuk menemui keluarga dengan hati yang terbuka, beban yang lenyap dan semangat yang telah pulih karena sambutan hangat lima belas menit oleh Scooter dan Sirloin.

Ditulis oleh Marty Becker dan sampai ketangan saya melalui e-mail berantai yang dikirim teman.


[get this widget]

Pelukan..

Saturday 1 March 2008

Tulisan dari e-mail berantai yang sampai ke alamatku..

Suatu hari di gua Hira, Muhammad SAW tengah ber’uzlah, beribadah kepada Rabbnya. Telah sekian hari ia lalui dalam rintihan, dalam doa, dalam puja dan harap pada Dia Yang Menciptanya. Tiba-tiba muncullah sesosok makhluk dalam ujud sesosok laki-laki. “Iqra!” katanya. Muhammad SAW menjawab, “Aku tidak dapat membaca!” Laki-laki itu merengkuh Muhammad ke dalam pelukannya, kemudian mengulang kembali perintah “Iqra!” Muhammad memberikan jawaban yang sama dan peristiwa serupa pun terulang hingga tiga kali. Setelah itu,Muhammad dapat membaca kata-kata yang diajarkan lelaki itu. Dikemudian hari, kata-kata itu menjadi wahyu pertama yang yang diturunkan Allah kepada Muhammad melalui Jibril, sang makhluk bersosok laki-laki yang menemui Muhammad di gua Hira. Sepulang dari gua Hira, Muhammad mencari Khadijah isterinya dan berkata, “Selimuti aku, selimuti aku!”. Ia gemetar ketakutan, dan saat itu, yang paling diinginkannya hanya satu,kehangatan, ketenangan dan kepercayaan dari orang yang dicintainya. Belahan jiwanya. Isterinya.Maka Khadijah pun menyelimutinya, memeluknya dan mendengarkan curahan hatinya. Kemudian ia menenangkannya dan meyakinkannya bahwa apa yang dialami Muhammad bukanlah sesuatu yang menakutkan,namun amanah yang akan sanggup ia jalankan. ***

Suatu hari dalam sebuah pelatihan manajemen kepribadian. Para instruktur yang jugapara psikolog tengah mengajarkan berbagai terapi penyembuhan permasalahan kejiwaan. Dari semua terapiyang diberikan, selalu diakhiri dengan pelukan, baik antar sesama peserta maupun oleh instrukturnya. Namun demikian, mereka mempersilakan peserta yang tidak bersedia melakukan pelukan dengan lawan jenis untuk memilih partner pelukannya dengan yang sejenis. Yang penting tetap berupa terapi pelukan. Menurut mereka, pelukan adalah sebuah terapi paling mujarab hampir dari semua penyakit kejiwaan dan emosi. Pelukan akan memberikan perasaan nyaman dan aman bagi pelakunya. Pelukan akan menyalurkan energi ketenangan dan kedamaian dari yang memeluk kepada yang dipeluk. Pelukan akan mengendorkan urat syaraf yang tegang.Saya yang saat itu menjadi salah satu peserta, memilih menggunakan pilihan kedua ini. Pelatihan itu, dikemudian hari memberikan perubahan besar dalam stabilitas emosi dan kejiwaan saya. *** Apa yang saya inginkan pertama kali ketika saya sedang bersedih, marah atau apapun yang secara emosi mengguncang perasaan saya? Dipeluk suami. Pelukan itu akan menenangkan saya, membuat saya nyaman dan tenang kembali. Apa yang kami berdua lakukan setelah berantem? Saling memeluk. Pelukan itu akan menurunkan tensi emosi di antara kami. Pelukan itu akan merekatkan kembali ikatan cinta di antara kami setelah luka dan kecewa yang sempat tertoreh. Pelukan itu, akan membuat kehidupan rumah tangga kami menjadi makin mesra. Segala sedih,segala marah, segala kecewa, dan segala beban hilang oleh kehangatan pelukan. Pelukan itu, kemudian tidak hanya berlaku ketika saya terguncang secara emosi. Setelah setahun lebih kami menikah,pelukan telah menjadi satu kebiasaan dalam hari-hari kami. Hal pertama yang saya lakukan ketika tiba di rumah sepulang dari kantor atau dari bepergian adalah memeluk suami. Memeluknya erat-erat. Itu saja. Tak Lebih. Hal pertama yang saya inginkan ketika saya bangun dari tidur adalah memeluk dan dipeluk suami saya. Memeluknya kuat-kuat. Itu saja. Bukan yang lainnya. Jika kami bangun pada jeda waktu yang tak sama, maka ‘utang’ kebiasaan itu dilakukan setelah shalat lail atau shalat subuh. Jika kami tidur di kamar yang berbeda,biasanya jelang subuh atau habis shubuh, salah satu dari kami akan menyusul yang lainnya. Hanya untuk satu hal saja: memeluk dan dipeluk. Saat malam menjelang tidur, kami terbiasa tiduran dan saling memeluk, berlama-lama sambil berbincang tentang aktifitas kami seharian. Ada kata-kata yang minimal tiga kali sehari saya ucapkan kepada suami saya, “I Love U” dan “Minta peluk!” Rasanya ada yang kurang jika kekurangan pelukan dalam sehari. Pelukan memberiku rasa aman dan nyaman. Pelukan, saya rasakan memberikan kehangatan yang tak tergantikan oleh apapun. **** Berdasarkan hasil penelitian, kita butuh empat kali pelukan per hari untuk bertahan hidup, delapan supaya tetap sehat, dan dua belas kali untuk pertumbuhan. Jika ingin terus tumbuh, kita butuh dua belas pelukan per hari. Pelukan berkhasiat menyehatkan tubuh. Pelukan merangsang kekebalan tubuh kita. Pelukan membuat kita merasa istimewa. Pelukan memanjakan sifat kekanak-kanakan yang ada dalam diri kita. Pelukan membuat kita lebih merasa akrab dengan keluarga dan teman-teman. Riset membuktikan bahwa pelukan dapat menyembuhkan masalah fisik dan emosional yang dihadapi manusia di zaman serba stainless steel dan wireless ini. Bukan hanya itu saja, para ahli mengemukakan bahwa pelukan bisa membuat kita panjang umur, melindungi dari penyakit, mengatasi stress dan depresi, mempererat hubungankeluarga dan membantu tidur nyenyak. (The Aladdin Factor, Jack Canfield & Mark Victor Hansen.”) Helen Colton, penulis buku The Joy of Touching juga menemukan bahwa ketika seseorang disentuh, hemoglobin dalam darah meningkat hingga suplai oksigen ke jantung dan otak lebih lancar,badan menjadi lebih sehat dan mempercepat proses penyembuhan. Maka bisa dikatakan bahwa pelukan bisa menyembuhkan penyakit “hati” dan merangsang hasrat hidup seseorang. Berdasarkan hasil penelitian yang dikeluarkan oleh jurnal Psychosomatic Medicine, pelukan hangat dapat melepaskan oxytocin,hormon yang berhubungan dengan perasaan cinta dan kedamaian. Hormon tersebut akan menekan hormon penyebab stres yang awalnya mendekam di tubuh. Hasil penelitian tersebut, memberikan keterangan ilmiah atas kecenderungan dalam diri setiap manusia untuk mendapatkan ketenangan dan kehangatan melalui pelukan. Penelitan tersebut memberikan fakta ilmiah atas besarnya energi yang dapat disalurkan melalui pelukan. Sayangnya, banyak dari kita dibesarkan dalam rumah yang di dalamnya pelukan adalah sesuatu yang tidak lazim, dan kita mungkin merasa tidak nyaman minta dipeluk dan memeluk. Kita mungkin pernah digoda sebagai “si anak manja” jika sering memeluk atau dipeluk Ayah, Ibu atau saudara kandung kita. Dan jadilah kita atau remaja-remaja kita saat ini, tumbuh dengan kekurangan energi pelukan. Bisa jadi, kekurangan energi pelukan ini adalah termasuk salah satu faktor yang menyebabkan maraknya kasus ketidakstabilan emosi manusia seperti yang terjadi belakangan ini: tingginya angka kriminalitas dan narkoba pada golongan anak dan remaja, kesurupan di berbagai sekolah dan sebagainya. Dan bisa jadi, sesungguhnya solusi untuk mengurangi berbagai permasalahan itu sebenarnya sederhana saja:Pemberian pelukan kasih sayang yang banyak kepada anak-anak dari orangtuanya. Bukankah Rasulullah sangat gemar memeluk isteri, anak, cucu,dan bahkan anak-anak kecil di lingkungannya dengan pelukan kasih sayang? Bahkan pernah ada satu kisah ketika Rasulullah mencium dan memeluk cucunya,seorang sahabat menyatakan bahwa hingga ia punya 10orang anak, tak satu pun yang pernah ia curahi dengan peluk cium. Rasulullah saat itu berkomentar, “Sungguh orang yang tidak mau menyayang (sesamanya), maka dia tidak akan disayang.” (riwayat Al-Bukhari)


[get this widget]

Siapa Siapkan Parasutku?

Thursday 28 February 2008

Charles Plumb, seorang lulusan Akademi Angkatan Laut AS, pernah jadi penerbang jet di Vietnam. Setelah 75 misi pertempuran, pesawatnya tertembak rudal-darat-keudara, Plumb sempat melompat keluar, turun dengan payung udara dan jatuh ketangan musuh. Ia tertangkap dan menghabiskan 6 tahun disebuah penjara Vietnam.
Ia berhasil melewati masa cobaan penuh siksaan itu dan kini memberi kuliah tentang pelajaran2 berdasarkan pengalaman2nya itu.
Suatu hari, waktu Plumb dan istrinya sedang duduk disebuah restoran,seorang pria yang duduk dimeja lain menghampirinya dan berkata, “Heee,kamu kan Plumb! Kau yang menerbangkan jet2 tempur di Vietnam dari kapal induk Kitty Hawk. Pesawatmu kan rontok!”
“Lho, dari mana anda tahu? tanya Plumb. “Aku yang melipat dan menyiapkan parasutmu, ” jawab orang itu. Nafas Plumb tersentak kaget dan penuh syukur. Orang itu membuat isyarat dengan tangannya dan bilang, “Semuanya beres ya?” Plumb meyakinkan dia, katanya, “Oh ya tentu saja. Beres dan hebat, sekiranya parasutmu tidak mau buka, pastilah hari ini aku tidak ada disini.”
Malam itu Plumb tak bisa tidur, terus memikirkan orang itu. Ia bilang, “Aku terus menerus heran sendiri, bagaimana kira2nya rupa orang itu bila berseragam AL, dengan sebuah topi putih, ada secarik kain selempang dipunggungnya, dan celana2nya yang melebar dibawah. Berapa sering ya, aku pernah melihatnya dan tidak pernah menyapanya ‘Selamat pagi, apa kabar?’ atau lainnya, karena aku pilot penempur sedangkan dia cuma seorang marinir.
Plumb memikirkan dan membayangkan begitu banyaknya jam2 yang dihabiskan marinir itu pada sebuah meja kayu didalam lambung kapal itu, begitu teliti dan cermat merajut kain dan melipati sutra setiap parasut, memegang didalam tangannya, setiap kali, nasib dan hidup seseorang yang bahkan tidak ia kenal.
“Jadi sekarang,” Plumb bertanya pada pendengarnya, “siapakah yang menyiapkan parasutmu?” Setiap orang puny a seseorang yang mem berikan dan menyediakan kebutuhannya untuk melewati setiap hari. Ia juga menjabarkan bermacam parasut yang ia butuhkan waktu pada saat pesawatnya tertembak jatuh di atas teritori musuh — ia membutuhkan parasut jasmani, juga parasaut mental, parasut untuk emosinya, dan juga juga parasut spirituilnya. Ia mengandalkan pada semua dukungan itu sebelum ia melayang turun dengan selamat.
Terkadang dalam menghadapi tantangan2 yang diberikan hidup ini, kita lalai, luput dan mengabaikan apa yang sesungguhnya penting.
Kita mungkin lalai menyapa seseorang halo, maaf ya, mohon tolong, atau berterima kasih, mengucap selamat pada seseorang pada suatu
peristiwa indah, memberikan pujian dan semangat, atau hanya sekedar cuma berbuat baik tanpa alasan apapun.
Selagi kau jalani minggu ini, bulan ini, tahun ini, kenalilah orang2 yang membantu menyiapkan parasutmu. Ini kutulis dan kuceritakan untuk-mu, ungkapan terima kasihku padamu untuk perananmu dalam menyediakan dan mempersiapkan parasutku!
Dan aku harap engkaupun akan berbuat hal yang sarna pada orang2 yang telah membantu menyiapkan punyamu. Setiap kebaikan yang bisa kulakukan, atau setiap keramahan yang bisa kutunjukkan, biarkan kukerjakan sekarang juga, sebab belum tentu aku lewat sini lagi. (Lt. Colonel Hal Moore - We were Soldiers)


[get this widget]

Matikan Ponsel Saat Di Pesawat

Friday 15 February 2008

Bagi yang biasa naik pesawat terbang larangan untuk mengaktifkan ponsel saat dipesawat tentulah bukan hal yang asing, namun dalam kenyataannya dalam penerbangan domestik ditanah air masih ada saja sebagian yang masak bodoh dan abai terhadap peraturan ini dan tetap membiarkan ponselnya aktif. Ini bukan mengada-ada karena dalam pengalaman terbang saya masih saja mendengar suara ponsel tanda sms masuk dan bahkan mendengar penumpang yang melakukan pembicaraan telpon dengan orang yang akan menjemputnya dibandara, disaat pesawat masih dalam persiapan untuk landing.

Kenapa dilarang?
Menurut ASRS (Aviation Safety Reporting System) sinyal ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keamanan sebuah penerbangan. Bentuk bentuk gangguan yang diakibatkan oleh aktifitas sebuah ponsel dipesawat antara lain: Arah terbang melenceng,Indikator HSI(Horizontal Situation Indicator) terganggu, gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, gangguan sistem navigasi, gangguan frekuensi komunikasi, gangguan indikator bahan bakar,gangguan sistem kemudi otomatis, sedangkan gangguan lainnya seperti gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game, gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa mengetahui bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak dilandasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.

Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya.
Bila sebuah ponsel aktif pada pesawat yang terbang diatas ketinggian Jakarta, dimana ada sekitar 600 BTS dibawahnya maka sinyal ponsel tersebut pada saat bersamaan menjangkau ke 600 BTS tersebut.

Menurut seorang ahli mesin turbin apabila frekwensi ponsel dengan mesin turbin ini kebetulan sama maka sinergi dua frekwensinya akan mengakibatkan gangguan pada jalannya mesin turbin yang bisa berakibat fatal dengan matinya turbin seketika.

Beberapa kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh adanya gangguan sinyal ponsel dipesawat antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja “take-off” dari bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnyatewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung.Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupadimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang “final approach” untuk “landing” di bandara Heathrow,London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Ditanah air pun sudah sering kali terjadi kecelakaan pesawat terbang yang tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh adanya keteledoran dari penumpang yang tetap mengaktifkan perangkat ponselnya selama dalam perjalanan udaranya.

Jadi bagi para pengguna pesawat terbang marilah kita sedikit bersabar untuk tetap mematikan ponsel selama dalam penerbangan. Benar-benar dimatikan bukan hanya dirubah ke silent mode. Jangan hanya karena kecerobahan anda lalu rasa aman orang disekitar anda menjadi terabaikan.

[get this widget]

Idea's for Live

Thursday 7 February 2008

Ideas plays an important part in our lives. We need ideas every time in every situation. Not only idea to write articles --for example-- but also idea to make all things in our lives better.
However, some time or even very often we don’t know how to get ideas.
But please don’t say “I have no idea” because when we say "no", we are actually closing the door in our minds and thus prevent the ideas from coming in. On the other hand what we are thinking usually we are attracting it into our life.
So, to get ideas we have to make our mind begin to search for the answer. We have capability to contemplate ideas is associated with the ability of reasoning, self-reflection, and the ability to acquire and apply intellect.


[get this widget]

Jakarta Floods

Sunday 3 February 2008

Incessant heavy rains on Friday triggered flooding in Jakarta, with most of main roads in the capital submerged in knee-deep water, bringing traffic to a near standstill.
Scores of cars were stranded and people were forced to wade through murky water in many parts of the city of 14 million, regularly hit by floods at this time of year.
The main highway leading to Soekarno-Hatta International Airport was cut off for much of the day. The airport was temporarily closed due to poor visibility following the torrential rains.
At least 90 flights were delayed and 55 diverted to other airports. Around 8,000 passengers were stranded after hours of pounding rain inundated nearby highways


[get this widget]