Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Siapa Siapkan Parasutku?

Thursday 28 February 2008

Charles Plumb, seorang lulusan Akademi Angkatan Laut AS, pernah jadi penerbang jet di Vietnam. Setelah 75 misi pertempuran, pesawatnya tertembak rudal-darat-keudara, Plumb sempat melompat keluar, turun dengan payung udara dan jatuh ketangan musuh. Ia tertangkap dan menghabiskan 6 tahun disebuah penjara Vietnam.
Ia berhasil melewati masa cobaan penuh siksaan itu dan kini memberi kuliah tentang pelajaran2 berdasarkan pengalaman2nya itu.
Suatu hari, waktu Plumb dan istrinya sedang duduk disebuah restoran,seorang pria yang duduk dimeja lain menghampirinya dan berkata, “Heee,kamu kan Plumb! Kau yang menerbangkan jet2 tempur di Vietnam dari kapal induk Kitty Hawk. Pesawatmu kan rontok!”
“Lho, dari mana anda tahu? tanya Plumb. “Aku yang melipat dan menyiapkan parasutmu, ” jawab orang itu. Nafas Plumb tersentak kaget dan penuh syukur. Orang itu membuat isyarat dengan tangannya dan bilang, “Semuanya beres ya?” Plumb meyakinkan dia, katanya, “Oh ya tentu saja. Beres dan hebat, sekiranya parasutmu tidak mau buka, pastilah hari ini aku tidak ada disini.”
Malam itu Plumb tak bisa tidur, terus memikirkan orang itu. Ia bilang, “Aku terus menerus heran sendiri, bagaimana kira2nya rupa orang itu bila berseragam AL, dengan sebuah topi putih, ada secarik kain selempang dipunggungnya, dan celana2nya yang melebar dibawah. Berapa sering ya, aku pernah melihatnya dan tidak pernah menyapanya ‘Selamat pagi, apa kabar?’ atau lainnya, karena aku pilot penempur sedangkan dia cuma seorang marinir.
Plumb memikirkan dan membayangkan begitu banyaknya jam2 yang dihabiskan marinir itu pada sebuah meja kayu didalam lambung kapal itu, begitu teliti dan cermat merajut kain dan melipati sutra setiap parasut, memegang didalam tangannya, setiap kali, nasib dan hidup seseorang yang bahkan tidak ia kenal.
“Jadi sekarang,” Plumb bertanya pada pendengarnya, “siapakah yang menyiapkan parasutmu?” Setiap orang puny a seseorang yang mem berikan dan menyediakan kebutuhannya untuk melewati setiap hari. Ia juga menjabarkan bermacam parasut yang ia butuhkan waktu pada saat pesawatnya tertembak jatuh di atas teritori musuh — ia membutuhkan parasut jasmani, juga parasaut mental, parasut untuk emosinya, dan juga juga parasut spirituilnya. Ia mengandalkan pada semua dukungan itu sebelum ia melayang turun dengan selamat.
Terkadang dalam menghadapi tantangan2 yang diberikan hidup ini, kita lalai, luput dan mengabaikan apa yang sesungguhnya penting.
Kita mungkin lalai menyapa seseorang halo, maaf ya, mohon tolong, atau berterima kasih, mengucap selamat pada seseorang pada suatu
peristiwa indah, memberikan pujian dan semangat, atau hanya sekedar cuma berbuat baik tanpa alasan apapun.
Selagi kau jalani minggu ini, bulan ini, tahun ini, kenalilah orang2 yang membantu menyiapkan parasutmu. Ini kutulis dan kuceritakan untuk-mu, ungkapan terima kasihku padamu untuk perananmu dalam menyediakan dan mempersiapkan parasutku!
Dan aku harap engkaupun akan berbuat hal yang sarna pada orang2 yang telah membantu menyiapkan punyamu. Setiap kebaikan yang bisa kulakukan, atau setiap keramahan yang bisa kutunjukkan, biarkan kukerjakan sekarang juga, sebab belum tentu aku lewat sini lagi. (Lt. Colonel Hal Moore - We were Soldiers)


[get this widget]

Matikan Ponsel Saat Di Pesawat

Friday 15 February 2008

Bagi yang biasa naik pesawat terbang larangan untuk mengaktifkan ponsel saat dipesawat tentulah bukan hal yang asing, namun dalam kenyataannya dalam penerbangan domestik ditanah air masih ada saja sebagian yang masak bodoh dan abai terhadap peraturan ini dan tetap membiarkan ponselnya aktif. Ini bukan mengada-ada karena dalam pengalaman terbang saya masih saja mendengar suara ponsel tanda sms masuk dan bahkan mendengar penumpang yang melakukan pembicaraan telpon dengan orang yang akan menjemputnya dibandara, disaat pesawat masih dalam persiapan untuk landing.

Kenapa dilarang?
Menurut ASRS (Aviation Safety Reporting System) sinyal ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keamanan sebuah penerbangan. Bentuk bentuk gangguan yang diakibatkan oleh aktifitas sebuah ponsel dipesawat antara lain: Arah terbang melenceng,Indikator HSI(Horizontal Situation Indicator) terganggu, gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, gangguan sistem navigasi, gangguan frekuensi komunikasi, gangguan indikator bahan bakar,gangguan sistem kemudi otomatis, sedangkan gangguan lainnya seperti gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game, gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa mengetahui bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak dilandasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.

Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya.
Bila sebuah ponsel aktif pada pesawat yang terbang diatas ketinggian Jakarta, dimana ada sekitar 600 BTS dibawahnya maka sinyal ponsel tersebut pada saat bersamaan menjangkau ke 600 BTS tersebut.

Menurut seorang ahli mesin turbin apabila frekwensi ponsel dengan mesin turbin ini kebetulan sama maka sinergi dua frekwensinya akan mengakibatkan gangguan pada jalannya mesin turbin yang bisa berakibat fatal dengan matinya turbin seketika.

Beberapa kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh adanya gangguan sinyal ponsel dipesawat antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja “take-off” dari bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnyatewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung.Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupadimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang “final approach” untuk “landing” di bandara Heathrow,London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Ditanah air pun sudah sering kali terjadi kecelakaan pesawat terbang yang tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh adanya keteledoran dari penumpang yang tetap mengaktifkan perangkat ponselnya selama dalam perjalanan udaranya.

Jadi bagi para pengguna pesawat terbang marilah kita sedikit bersabar untuk tetap mematikan ponsel selama dalam penerbangan. Benar-benar dimatikan bukan hanya dirubah ke silent mode. Jangan hanya karena kecerobahan anda lalu rasa aman orang disekitar anda menjadi terabaikan.

[get this widget]

Idea's for Live

Thursday 7 February 2008

Ideas plays an important part in our lives. We need ideas every time in every situation. Not only idea to write articles --for example-- but also idea to make all things in our lives better.
However, some time or even very often we don’t know how to get ideas.
But please don’t say “I have no idea” because when we say "no", we are actually closing the door in our minds and thus prevent the ideas from coming in. On the other hand what we are thinking usually we are attracting it into our life.
So, to get ideas we have to make our mind begin to search for the answer. We have capability to contemplate ideas is associated with the ability of reasoning, self-reflection, and the ability to acquire and apply intellect.


[get this widget]

Jakarta Floods

Sunday 3 February 2008

Incessant heavy rains on Friday triggered flooding in Jakarta, with most of main roads in the capital submerged in knee-deep water, bringing traffic to a near standstill.
Scores of cars were stranded and people were forced to wade through murky water in many parts of the city of 14 million, regularly hit by floods at this time of year.
The main highway leading to Soekarno-Hatta International Airport was cut off for much of the day. The airport was temporarily closed due to poor visibility following the torrential rains.
At least 90 flights were delayed and 55 diverted to other airports. Around 8,000 passengers were stranded after hours of pounding rain inundated nearby highways


[get this widget]