Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Matikan Ponsel Saat Di Pesawat

Friday 15 February 2008

Bagi yang biasa naik pesawat terbang larangan untuk mengaktifkan ponsel saat dipesawat tentulah bukan hal yang asing, namun dalam kenyataannya dalam penerbangan domestik ditanah air masih ada saja sebagian yang masak bodoh dan abai terhadap peraturan ini dan tetap membiarkan ponselnya aktif. Ini bukan mengada-ada karena dalam pengalaman terbang saya masih saja mendengar suara ponsel tanda sms masuk dan bahkan mendengar penumpang yang melakukan pembicaraan telpon dengan orang yang akan menjemputnya dibandara, disaat pesawat masih dalam persiapan untuk landing.

Kenapa dilarang?
Menurut ASRS (Aviation Safety Reporting System) sinyal ponsel mempunyai kontributor yang besar terhadap keamanan sebuah penerbangan. Bentuk bentuk gangguan yang diakibatkan oleh aktifitas sebuah ponsel dipesawat antara lain: Arah terbang melenceng,Indikator HSI(Horizontal Situation Indicator) terganggu, gangguan penyebab VOR (VHF Omnidirectional Receiver) tak terdengar, gangguan sistem navigasi, gangguan frekuensi komunikasi, gangguan indikator bahan bakar,gangguan sistem kemudi otomatis, sedangkan gangguan lainnya seperti gangguan arah kompas komputer diakibatkan oleh CD & game, gangguan indikator CDI (Course Deviation Indicator) diakibatkan oleh gameboy.

Dengan melihat daftar gangguan diatas kita bisa mengetahui bahwa bukan saja ketika pesawat sedang terbang, tetapi ketika pesawat sedang bergerak dilandasan pun terjadi gangguan yang cukup besar akibat penggunaan ponsel.

Kebisingan pada headset para penerbang dan terputus-putusnya suara mengakibatkan penerbang tak dapat menerima instruksi dari menara pengawas dengan baik.

Untuk diketahui, ponsel tidak hanya mengirim dan menerima gelombang radio melainkan juga meradiasikan tenaga listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station). Sebuah ponsel dapat menjangkau BTS yang berjarak 35 kilometer. Artinya, pada ketinggian 30.000 kaki, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada dibawahnya.
Bila sebuah ponsel aktif pada pesawat yang terbang diatas ketinggian Jakarta, dimana ada sekitar 600 BTS dibawahnya maka sinyal ponsel tersebut pada saat bersamaan menjangkau ke 600 BTS tersebut.

Menurut seorang ahli mesin turbin apabila frekwensi ponsel dengan mesin turbin ini kebetulan sama maka sinergi dua frekwensinya akan mengakibatkan gangguan pada jalannya mesin turbin yang bisa berakibat fatal dengan matinya turbin seketika.

Beberapa kasus kecelakaan yang diakibatkan oleh adanya gangguan sinyal ponsel dipesawat antara lain:
Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja “take-off” dari bandara Zurich , Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnyatewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.

Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung.Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupadimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.

Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang “final approach” untuk “landing” di bandara Heathrow,London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).

Ditanah air pun sudah sering kali terjadi kecelakaan pesawat terbang yang tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh adanya keteledoran dari penumpang yang tetap mengaktifkan perangkat ponselnya selama dalam perjalanan udaranya.

Jadi bagi para pengguna pesawat terbang marilah kita sedikit bersabar untuk tetap mematikan ponsel selama dalam penerbangan. Benar-benar dimatikan bukan hanya dirubah ke silent mode. Jangan hanya karena kecerobahan anda lalu rasa aman orang disekitar anda menjadi terabaikan.

[get this widget]

1 comments:

ashari said...

Salam kenalan ,saya cukup tertarik dengan maklumat yang anda tulis teruskan saja dengan tulisannya...